Dalam pembuatan suatu project arduino atau microcontroller yang lain, kita membutuhkan skematik diagram atau schematic. Skematik diagram digunakan untuk memperjelas koneksi pin yang ada di dalam microcontroller dengan instrumen-instrumen yang digunakan seperti sensor atau aktuator. Misal dengan menggunakan aktuator seperti dinamo, ada koneksi yang membutuhkan daya 5V dan ground atau GND. Jika tidak di gambarkan menggunakan skematik diagram mungkin orang menjadi bingung dimana letak koneksi tersebut pada microcontroller yang digunakan. Skematik diagram sangat membantu ketika kita membuat suatu sistem menggunakan instrumen yang jumlahnya lumayan banyak, untuk mempermudah membuat koneksinya atau menganalisis jika terjadi kerusakan.
Skematik ini sendiri dapat dibuat dengan menggunakan beberapa software atau perangkat lunak yang ada pada komputer kita. Di dalam artikel ini, akan dijelaskan beberapa software yang sering digunakan oleh member Lavaintech untuk membuat skematik diagram dalam suatu proyek. Jika ingin melihat langsung contoh yang sudah di buat oleh member Lavaintech, silahkan klik di sini.
1. Power Point
Sejatinya diagram skematik dibuat untuk mempermudah penjelasan kepada orang lain terkait koneksi elektrik yang kita buat. Untuk membuatnya kita perlu menggunakan software pengolah kata dan gambar. Untuk membuat diagram skematik sederhana, kita dapat menggunakan aplikasi Power point. Berikut adalah contoh pembuatan skematik menggunakan Power point.
Gambar diatas adalah contoh skematik diagram untuk pemasangan modul sensor ultrasonik HC-SR04 pada Arduino Uno. Anda dapat membuat variasi lain sesuai kebutuhan masing-masing. Kekurangan dalam menggunakan Power point sebagai software pembuat diagram skematik adalah konsumsi waktu. Waktu yang digunakan sangat lah lama karena harus membuat garis dan warnanya secara manual. Sedangkan software khusus seperti fritzing, tinkercad tidak perlu mengubahnya secara manual seperti di Power point.
2. Fritzing
Fritzing adalah aplikasi khusus untuk membuat skematik diagram. Perlu di ingat bahwa perangkat lunak ini tidaklah gratis, anda dapat mengunjungi website resmi dari Fritzing agar dapat menggunakan aplikasi ini. Berikut adalah contoh pembuatan diagram skematik menggunakan aplikasi fritzing.
Secara tampilan, fritzing lebih mudah di pahami karena model yang digunakan sudah di sediakan di dalam aplikasi ini. Selain itu, untuk mengatur garis dan warnanya juga lebih mudah dibanding menggunakan aplikasi Power point. Jika ada part yang tidak tersedia dalam aplikasi ini, anda dapat mencarinya di internet dengan ektensi khusus untuk aplikasi fritzing ini, kemudian melakukan import part.
3. Tinkercad
Untuk aplikasi ini berbeda dengan aplikasi yang lainnya. Aplikasi ini dapat di akses secara gratis dan online. Penggunaan aplikasi ini cukup mudah, namun kekurangannya ada di part yang bisa kita gunakan. Part yang tersedia tidaklah lengkap, dan kita tidak dapat melakukan import part seperti pada aplikasi Fritzing sebelumnya. Berikut adalah contoh skematik diagram menggunakan aplikasi Tinkercad.
Walaupun part yang disediakan oleh aplikasi ini sangat terbatas, kelebihan dalam aplikasi ini adalah anda dapat melakukan simulasi terhadap code anda tanpa harus menggunakan hardware. Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ingin belajar menggunakan Arduino dan part-nya.
Dari beberapa software di atas, kalian bebas menggunakan apa saja, kita hanya ingin sharing beberapa software yang digunakan oleh member Lavaintech untuk keperluan membuat skematik diagram. Selain itu berikut adalah hal-hal yang perlu di perhatikan saat membuat skematik diagram pada suatu proyek.
1. GPIO
Untuk penjelasan GPIO lebih jelas, bisa klik di sini.
2. Pin I/O instrument
Untuk Pin I/O instrument yang dimaksud di sini adalah GPIO pada part yang digunakan seperti contoh pada Gambar 1 di atas adalah Sensor Ultrasonik HC-SR04. Kita harus mengetahui pin mana yang tersambung pada 5V, Ground, Pin Digital, dan lainnya. Dasar ini perlu diketahui oleh para maker agar instrument bekerja dengan semestinya.
3. Literature Study atau studi literatur
Studi literatur perlu dilakukan sebelum membuat suatu proyek agar dapat memastikan part yang digunakan dan dibeli oleh anda adalah tepat. Sebagai contoh, anda ingin menggunakan sebuah sensor pada proyek anda. Anda wajib mengetahui berapa daya yang dibutuhkan dan pin yang dibutuhkan. Dari sana anda dapat mulai merancang Arduino apa yang tepat dengan daya yang di keluarkan dan jumlah pin yang dibutuhkan. Selain itu, banyak data yang anda butuhkan untuk mengatur sensor tersebut, data-data itu dapat anda cari dengan mencari datasheet sensor tersebut di internet.
Semoga artikel ini dapat membantu kalian dalam mengerjakan suatu proyek ya!
Penulis: Malik Athafarras
Excellent blog you have here.. It’s difficult to find quality writing like yours these days. I seriously appreciate people like you! Take care!!
Hi! Thank you for reading our webpage! Appreciate it, man. Hopes you doing well there.