1. Pengertian
Kita sudah mengetahui bahwa pin pada Arduino dapat mengeluarkan sinyal digital yang berarti sinyal yang dikeluarkan berupa ON dan OFF, HIGH dan LOW, 1 dan 0. Selain itu, Arduino juga dapat mengirimkan sinyal analog yang berarti nilai dari sinyal tersebut dapat berupa 1 dan 0 dan nilai diantaranya misal, 0,5 ; 0,7; dsb. Sama seperti sinyal digital, sinyal analog juga dapat berupa input dan output. Pada Arduino, sinyal analog output biasanya digunakan untuk misalnya mengatur kecerahan LED atau mengatur derajat putaran motor servo. Sedangkan sinyal analog input biasanya didapatkan dari sensor misalnya sensor cahaya, sensor suhu atau sensor jarak dan dari alat bernama potensiometer.
Apa itu potensiometer? Potensiometer sebenarnya adalah sebuah resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Potensiometer dapat dikategorikan sebagai resistor variabel. Potensiometer terdiri dari tiga komponen utama yaitu,
- Elemen Resistif, adalah komponen yang terbuat dari campuran logam dan keramik atau dari karbon. Elemen Resistif berfungsi sebagai jalur tempat wiper berjalan. Elemen Resistif terhubung dengan dua terminal positif dan negatif sehingga dapat teraliri listrik.
- Wiper, adalah komponen yang terhubung dengan elemen resistif dan juga terminal analog yang umumnya berada di tengah. Wiper digunakan untuk mengatur nilai resistansi /hambatan listrik, semakin dekat dengan terminal positif maka nilai resistansinya akan semakin besar sehingga voltase yang dikeluarkan kecil, begitu juga sebaliknya. Wiper dapat digerakkan sesuai keinginan.
- Terminal, adalah komponen berupa batang besi atau sejenisnya yang digunakan sebagai pin konektor listrik. Terdapat 3 terminal pada potensiometer diantaranya terminal positif dan negatif yang terhubung dengan sumber listrik dan berfungsi untuk mengaliri listrik pada elemen resistif, dan terminal analog yang berfungsi sebagai output yang akan terhubung dengan komponen listrik yang ingin diatur atau dalam hal ini Arduino.
Terdapat beberapa jenis potensiometer diantaranya,
- Potensiometer Putar (Rotary)
Potensiometer putar adalah jenis potensiometer yang memiliki konfigurasi elemen resistif yang dipasang secara melingkar, sehingga wiper digerakkan dengan cara diputar. Potensiometer putar umumnya dapat berputar hingga 270 derajat, ada juga jenis potensiometer putar yang dapat berputar beberapa kali putaran. Potensiometer ini biasa digunakan misalnya pada sound system untuk mengatur volume, bass, treble, dll.
- Potensiometer Geser (Slider)
Potensiometer geser memiliki elemen resistif yang terpasang secara linear sehingga pergerakan wiper antara maju dan mundur atau ke kiri dan ke kanan. Potensiometer ini umumnya kita temui pada sound mixer. Terdapat juga jenis potensiometer geser yang dilengkapi dengan motor sehingga posisi dari potensiometer tersebut dapat diatur secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang tersimpan.
- Potensiometer Trimmer
Potensiometer Trimmer atau biasa disebut sebagai trimpot adalah jenis potensiometer yang umumnya terpasang pada komponen-komponen elektronik. Potensiometer ini dibuat kecil karena hanya digunakan untuk melakukan pengaturan-pengaturan kecil yang jarang diubah-ubah, misalnya untuk mengatur sensitivitas sebuah sensor. Karena bentuknya yang kecil potensiometer ini biasanya diputar dengan menggunakan obeng.
2. Potensiometer pada Arduino
Sekarang mari kita coba mengoperasikan potensiometer dengan menghubungkannya dengan Arduino untuk mengatur nyala lampu LED. Pertama buat rangkaian seperti pada Gambar 3 di bawah ini. Lalu terapkan program yang tersedia di bawahnya.
const int LED = 11;
int input = 0;
int pot = 0;
void setup()
{
pinMode(A0, INPUT);
pinMode(LED, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
// membaca input dari pin A0:
input = analogRead(A0);
// mengubah range analog(0-1023) ke range PWM(0-255)
pot = map(input, 0, 1023, 0, 255);
// menampilkan nilai:
Serial.println(pot);
// mengatur kecerahan LED
analogWrite(LED,pot);
// delay sedikit untuk memperlancar kerja program
delay(10);
}
Karena potensiometer memberikan input berupa sinyal analog maka pin yang kita gunakan adalah pin A0. Program akan membaca input dari potensiometer lalu nilai dari sinyal analog tersebut akan ditampilkan pada serial monitor. Nilai dari sinyal analog pada board Arduino memiliki rentang 0-1023. Rentang ini terdapat pada board Arduino yang memiliki resolusi maksimum 10 bit. (Lebih lanjut baca disini). Selanjutnya nilai analog tersebut dikonversi ke nilai PWM yang memiliki rentang 0-255 yang kemudian digunakan untuk menyalakan LED.
Jika program berhasil, maka ketika potensiometer kita putar maka angka pada Serial Monitor akan berubah dan nyala lampu LED juga akan berubah. Semakin besar angka pada Serial Monitor, maka akan semakin terang nyala lampu LED-nya.
Penulis: Ariq Naufal Rabbani
I think this is among the most significant info for me.
And i am glad reading your article. But wanna remark on some general things,
The website style is great, the articles is really nice :
D. Good job, cheers
Awesome blog article.Really thank you! Really Great.
Itís difficult to find educated people about this topic, but you seem like you know what youíre talking about! Thanks